Syafaat Rasulullah saw. pada hari kiamat

‘Allamah ‘Aini rah.a menulis, “Syafaat Rasulullah saw. pada hari kiamat terbagi kepada enam:

1. Syafaat(Pertolongan) untuk melepaskan dari berbagai kesukaran di padang mahsyar dimana setiap makhluk  akan ditimpa berbagai macam penderitaan dan kesukaran sehingga mereka akan  berkata, “alangkah baiknya jika kita dilemparkan ke neraka jahanam, asalkan kita terlepas dari penderitaan ini.” Lalu mereka datang menghadap para nabi as. Seorang demi seorang dan meminta supaya para nabi itu memberikan syafaat(pertolongan) bagi mereka di sisi allah swt., namun tidak seorangpun di antara para nabi itu yang berani memberikan syafaat(pertolongan). Akhirya hanya Rasulullah saw. yang dapat memberikan syafaat kepada mereka. Syafaat itu meliputi setiap makhluk, Manusia, Jin, baik muslim maupun kafir semuanya akan mandapatkan manfaat dari syafaat beliau. Kisah ini diceritakan dengan panjang lebar dalam hadits mengenai hari kiamat. 
2. Syafaat (pertolongan) untuk meringankan azab bagi orang kafir tertentu. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits sahih mengenai Abu Thalib (Paman Rasulullah saw.) 
3. Syafaat (pertologan) untuk mengeluarkan sebagian orang mukmin yang telah di lemparkan ke dalam naraka jahanam. 
4. Syafaat (pertolongan) untuk memohon keampunan bagi sebagian orang mukmin yang akan dilemparkan ke dalam neraka disebabkan amal-amal buruknya, supaya mereka diselamatkan dari padanya. 
5. Syafaat (pertolongan) untuk sebagian orang mukmin supaya mereka dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.
6. syafaat (pertologan) bagi sekalian orang-orang yang beriman supaya derajat mereka ditinggikan. 

Dari Abu Hurairah ra., Katanya,”Saya bertanya kepasa Rasalullah saw., “Wahai Rasulullah saw, siapakah yang paling bahagia pada hari kiamat melalui syafaatmu?”  Rasulullah saw. menjawab, “Wahai Abu Hurairah, setelah aku melihat kesungguhanmu terhadap hadits, aku  menyangka tidak bahwa tidak ada seorang pun yang bertanya tentang hal ini sebelum kamu,” lalu Rasulullah saw bersabda, “yang paling bahagia dengan memperoleh syafaatku pada hari kiamat kelak ialah orang yang mengucapkan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ dengan hati yang ikhlas.” 

Sumber :  Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi rah.a (Penulis)