Friday, February 8, 2013

Cerita Abu Bakar Shiddiq Ra. Menceritakan Keislaman dan Kesulitan

Ketika islam mulai berkembang, orang-orang yang memeluk islam akan menyembunyikan keislamannya. Memang Rasulullah saw pun menganjurkan hal itu agar mereka tidak dianiaya. Setelah pemeluk islam  berjumlah 39 orang, Abu Bakar ra. Meminta izin kepada Rasulullah saw. Agar diperbolehkan mendakwahkan islam secara terbuka. Tetapi Nabi saw. Melarangnya. Namun karena Abu Bakar ra. Mendesak Nabi saw., maka akhirnya Rasulullah saw. Mengizinkannya. 

Kemudian Abu Bakar ra. Mengajak seluruh orang islam untuk berkumpul di Masjidil Haram. Ketika itulah Abu Bakar ra. Mulai menyampaikan khutbahnya, dan itulah khutbah pertama dalam sejarah islam. Pada hari itu Hamzah ra., paman Rasulullah saw. Memeluk islam, dan pada hari ketiganya, Umar Bin Khathtab pun memeluk islam.

Ketika khutbah dimulai, kaum muslimin diserang oleh orang-orang
kafir dari segala arah. Merekapun menganiaya Abu Bakar Shiddiq ra. Hingga tubuhnya berlumuran darah. Padahal Abu Bakar ra adalah seorang yang terkemuka dan dimuliakan oleh masyarakat Makkah. Hidung dan telinganya pun mengeluarkan darah sehingga orang-orang tidak dapat mengenalinya lagi. Dia ditendang, dipukuli dengan sandal, diinjak, dan segala bentuk penganiayaan yang dapat mereka lakukan. Akhirnya Abu Bakar ra. Pingsan. 

Ketika Banu Taim (Kaumnya Abu Bakar) mendengar hal
itu, mereka segera mengangkat tubuh Abu Bakar ra,. Mereka sangat pesimis terhadap terhadap keselamatan Abu Bakar ra., Mereka segera naik ke ka’bah dan mengumumkan, “Jika dalam peristiwa ini Abu Bakar meninggal dunia, maka sebagai gantinya kami akan membunuh Utbah Bin Rabiah!” mereka mengatakan hal ini karena Utbah Bin Rabiah-lah yang sangat berperan dalam penganiayaan tersebut.

Abu Bakar ra. Masih dalam keadaan pingsan hingga sore hari. Dia baru dapat berbicara pada petang hari, walaupun terasa masih sulit. Ucapannya yang pertama adalah. “ bagaimana Keadaan Rasulullah?” orang-orang yang berada disekitarnya mengira bahwa hal itu terjadi karena Rasulullah saw., walau selama sehari penuh dia pingsan dan hampir meninggal, tetapi ketika dia sadar, yang ditanyakannya adalah keadaan Rasulullah saw., akhirnya mereka meninggalkan Abu Bakar ra dengan perasaan kesal.

Ternyata Abu Bakar ra. Masih mempunyai haranpan untuk hidup dan mulai dapat bicara. Ibunda Abu Bakar ra. Menyuruh ummu khair agar menyiapkan makanan dan minuman untuk Abu Bakar ra., setelah siap, makanan itu dihidangkan kepada Abu Bakar ra., dia menolak makanan tersebut. Keinginannya ketika itu hanyalah berita tentang keselamatan Rasulullah saw. Ia menyuruh ibunya agar mananyakan Rasulullah saw. Kepada Ummu Jamil ra ( saudara perempuan umar ra ). Kerena permintaan anaknya yang terluka parah itu, maka ibunya menunaikan permintaan itu dengan pergi ke rumah Ummu Jamil ra.

Setibanya disana, ibunda Abu Bakar ra. Bertanya kepada Ummu Jamil ra. Tentang keadaan Rasulullah saw. Ummu Jamil ra. Menyembunyikan keislamannya karena ia baru memeluk islam. Ummu Jamil ra. Berkata, “ saya tidak kenal dengan muhammad dan Abu Bakar, tetapi izinkanlah saya melihat keadaan anakmu Abu Bakar.” Maka mereka berdua segera menemui Abu Bakar ra. yang terluka parah. Ummu Jamil Ra. menangis ketika melihat keadaan Abu Bakar ra. yang terluka parah. Dia berkata, “ apakah yang dilakukan orang-orang jahat itu? Semoga allah swt. Membalas kelakukan mereka.” 

Lalu Abu Bakar ra. bertanya kepada Ummu Jamil ra. memberi isyarat kepada Abu Bakar ra. karena khawatir perkataannya akan didengar oleh Ummu Khair ra., Ibunda Abu Bakar ra.  yang ketika itu belum memeluk islam. Abu Bakar ra. berkata, “jangan khawatir tentang ibu saya. Kabarkan kepada saya tentang keadaan Rasulullah. “Ummu Jamil ra. menjawab, “ Alhamdulillah, Beliau berada dalam keadaan baik dan sehat.” Abu Bakar bertanya lagi, “dimanakah  beliau berada saat ini?” Ummu Jamil ra. menjawab, “beliau berada dirumah Arqam ra.” lalu Abu Bakar ra. bersumpah, “Demi allah, saya tidak akan makan dan minum, sebelum berjumpa dengan Rasulullah.”

Sebenarnya ibunya sangat ingin memberi makan kepada Abu Bakar ra. tetapi karena Abu Bakar ra. bersumpah bahwa dia tidak akan makan sebelum berjumpa dengan nabi saw. Maka akhirnya ibunya tidak dapat menahan keinginan anaknya itu. Kemudian ibunya menunggu sampai jalan di depan rumahnya menjadi sepi, agar mereka dapat bertemu nabi saw. Tanpa diketahui orang.

Pada malam harinya, diajak Abu Bakar ra. kerumah Arqam ra. untuk menjumpai Rasulullah saw., setelahnya keduanya bertemu, maka Abu Bakar ra. segera memeluk Baginda Rasulullah saw. Demikian juga Rasulullah saw. Keduanya menangis, dan semua kaum muslimin yang ada disitu pun menangis, karena terharu melihat keadaan Abu Bakar ra. Kemudian Abu Bakar ra. memperkenalkan ibunya yaitu Ummu Khair kepada Rasulullah saw. Dan berkata, “ wahai Rasulullah, dia adalah ibu saya. Berdoalah untuknya dan bujuklah dia agar mau memeluk islam.” Kemudian Rasulullah saw mendoakan hidayah untuknya dan mengajarkan tentang agama islam. Dan saat itu juga, ibunda Abu Bakar ra. masuk islam.

Hikmah dari kisah di atas :

Seringkali orang menyakan cintanya apabila berada dalam keadaan senang, gembira, dan menguntungkan. Tetapi cinta sejati hanya akan terlihat jika berada dalam keadaan sulit, musibah, dan tidak menguntungkan, namun perasaan cinta masih tetap bertahan di hatinya.

Sumber :  Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi rah.a (Penulis)

No comments:

Post a Comment

Please comment with courteous..?
Silahkan komentar dengan bijak ya..?